Senin, 13 Januari 2014

Having fun at Outdoor Location



Awal tahun biasanya identik dengan cuaca hujan membasahi bumi yang kita pijak, ada perasaan bete ketika sedang asik liburan di tempat wisata berkonsep outdoor dan tiba-tiba turun hujan tanpa permisi. Biasanya hal yang membuat kita badmood memang sesuatu yang tidak direncanakan kalaupun memang dari awal sudah hujan, pastinya kita tidak akan pergi ke tempat yang berada diluar ruangan (outdoor) dan memilih tempat hiburan yang berkonsep indoor. Nah berikut ini saya akan berikan tips bagaimana caranya biar liburan kita tetap menyenangkan walaupun hujan tiba-tiba hadir ditengah-tengah kebahagiaan kita.  Selama kita berniat untuk menikmati liburan, jarang ada yang berfikir untuk membawa payung kemana-mana walaupun cuaca diketahui akan sering hujan. 

 
1.       Pilih lokasi tempat wisata
Sebelum berangkat menuju lokasi, kita harus mengetahui dahulu lokasi tempat wisata yang nantinya akan kita tuju. Bisa kita cari tahu lewat internet, atau sekedar ingatan kita yang pernah mengunjungi lokasi tersebut sebelumnya. Pilihlah lokasi outdoor yang memiliki ruang dalam seperti restoran, ruang tunggu atau lokasi yang penuh dengan rerimbunan pepohonan rindang namun tetap menyenangkan dengan aneka permainan wahana seperti Dufan. Sepertinya tempat wisata outdoor sekarang saat ini sudah memiliki ruang teduh yang memang didesain tidak seperti dikhususkan untuk meneduh dari hujan. Biasanya digunakan untuk disewakan pengunjung rombongan saat ada gathering atau pesta.

2.       Bawa Payung Kecil
Walaupun kita ingin menghindari membawa barang bawaan yang mengganggu aktifitas kita dalam menikmati liburan tapi kebanyakan wisawatan akan menggunakan tas ransel untuk membawa makanan atau pakaian ganti. Tidak salahnya kita membawa payung kecil yang dapat dilipat dan masuk kedalam tas tanpa harus mengganggu tangan kita untuk selalu dipegang kesana kemari. Tidak perlu berdiameter besar karena yang terpenting bisa meneduhkan kepala dari rintikan hujan dan melindungi si kecil dari basahnya hujan.

3.       Simpan Plastik Kecil
Mungkin kita tetap tidak ingin membawa payung saat berlibur, saya sarankan membawa plastik kecil dan ditaruk kedalam saku celana. Hal ini untuk menjaga agar handphone atau dompet kita tetap kering walaupun diri kita sedang memandikan air hujan.  Jangan sampai kita rugi dua kali akibat sakit terkena hujan dan gadget kita rusak akibat hujan-hujanan.

4.       Konsumsi Vitamin C
Sebelum kita menikmati liburan di musim hujan dan badan harus tetap selalu Fit, konsumsilah vitamin C seperti suplemen ataupun buah-buahan yang kaya akan Vitamin C karena tubuh akan menjadi lebih segar dan kesehatan tetap terjaga walaupun cuaca kurang mendukung kegiatan liburan kita.

Selain tips-tips diatas alangkah baiknya kita melihat prakiraan cuaca yang bisa kita mudah diketahui dengan cara browsing atau melihat aplikasi di Android karena kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya lebih mudah dan nyaman. Selamat berlibur buat semua, jadikan akhir pekan anda menjadi hari yang ditunggu-tunggu bersama keluarga tercinta. Pesan saya untuk semua wisatawan, Buanglah sampah pada tempatnya.

Kamis, 02 Januari 2014

Garuda Wisnu Kencana, Wonderfull Place

Dimana tempat favorit gw bernaung merenung di Pulau Dewata?, yup GWK (Garuda Wisnu Kencana) yang merupakan salah satu destinasi favorit gw sepanjang masa dikarenakan lokasi ini benar-benar cozy, gw bisa melihat landscape yang indah dari sini dan melihat beberapa pesawat yang akan mendarat di Bandara Ngurah Rai. Teman-teman gw sendiri bahkan gak begitu suka di GWK karena membosankan, mungkin beberapa teman gw memang tipe orang yang suka hiburan dengan konsep hingar bingar ala anak urban kota besar dan pertunjukan menghibur mata. Bagi gw, sebuah tempat dengan pemandangan luas adalah yang terbaik dari segala jenis pertunjukan untuk menghibur diri.

Spot paling gw suka memang di lokasi dimana si Kepala garuda berdiri gagah menatap sang surya di ufuk timur, sudah pasti para pengunjung gak akan melewatkan moment penting berfoto ria didepan patung ini. masa iya pengunjung tidak berfoto ria dan sudah membayar tiket masuk 40ribu untuk pengunjung lokal / tanah air. di GWK bisa dibilang bersih, gak ada sampah berserakan dan memang para pengunjung juga tertib, apa mungkin karena memang yang datang adalah para pengunjung menengah keatas sehingga lebih menjaga kebersihan tempat wisata? bukannya mau menghina atau gimana tapi kita coba perhatikan tempat-tempat wisata murah di jakarta atau wilayah lainnya, pasti ada sampah yang menemani perjalanan kita berkeliling lokasi.


entah sampai kapan kepala garuda ini akan hanya berdiri disini tanpa disatukan dengan si wisnu, konsep nya sudah bagus sekali namun pemerintah tidak mendukung karya seni apik ini, padahal kalau seluruh patung menyatu menjadi satu kesatuan mematung, niscaya Indonesia akan memiliki icon terbaru. FYI, Orang bule lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia lho, bahkan bagi sebagian mereka Bali merupakan sebuah negara bukan pulau dari kesatuan Republik Indonesia. apalagi kalau kita baru pertama kali ke Bali akan bingung kenapa lebih banyak orang asingnya dibandingkan orang lokal, dikarenakan orang lokalnya cenderung lebih banyak dibalik layar wisata di Pulau Bali atau menjadi pekerja melayani para wisatawan dan jarang juga orang lokal memilih destinasi bali karena lebih banyak yang memilih Jogja, Bandung atau Jawa Timur sebagai lokasi liburan dengan alasan bisa dijangkau menggunakan kendaraan pribadi.

Beruntung gw berada di GWK tepat di jam acara theater hanoman segera tampil, jadwal pertunjukan theater ini berada di pukul 5 sore dengan waktu tampil kurang lebih satu jam. disini kita bisa melihat para pemain theater memainkan peran tokoh-tokoh pewayangan legendaris dengan balutan humor yang membuat kita tidak akan bosan menontonnya. memang terlihat tidak terlalu banyak yang menonton, karena masih terdapat sisi tempat duduk yang kosong, mungkin karena ada yang memang tidak tahu jika ada pertunjukan seperti ini.
Jujur gw sedikit tidak begitu paham karena dialognya agak kurang jelas ya, mungkin logat bali mereka yang cukup kental sehingga agak kurang terdengar fasih bahasa indonesianya. Pengunjung wisatawan mancanegara hanya bisa terdiam ketika ada dialog yang mengocok perut, mereka tidak paham dan hanya tertawa ketika ada adegan yang memang dibuat nyeleneh dan menggelitik. kalau diperhatikan, beberapa penari kecak ada beberapa orang asingnya lho, konon katanya mereka memang sengaja mengikuti sesi latihan tari kecak untuk tampil dan itu memang keinginan mereka untuk mengenal budaya Indonesia. hmmm.... miris ya, justru kita Rakyat yang berbudaya lebih senang mengikuti style budaya mereka yang tidak meraka sukai, bahkan kita malu jika belajar menari dan lebih suka belajar bermain alat musik atau belajar menikmati dunia malam hehehehe... salah siapa?? tidak menyalahkan siapa-siapa kok.

Kelar menikmati pertunjukan, gw menuju bibir tebing dekat badan om Wisnu berdiri, melihat bali yang semakin gelap karena malam sudah menunjukkan kedatangannya. kelap kelip lampu kota mewarnai malam ini, melukiskan sebuah suasana yang lebih tenang dan lembut seiring angin malam menyentuh kulitku yang kusadar belum mandi dari siang hiyyaaaa.... saatnya balik ke Hotel untuk bersih-bersih nih, jangan sampai liburan di iringi dengan bau tubuh melebihi batas kewajaran. gw pengen relaksasi di penginapan karena lelahnya sampai ke ujung kaki.....